Istilah - istilah Pendidikan menurut quran dan hadits

Istilah - istilah Pendidikan
Pada artikel ini saya akan menulis masalah istilah-istilah pendidikan, yang memang hal ini perlu saya kemukakan, agar kita cepat memahami apa sebenarnya yang harus kita pelajari. Maka dalam hal ini mari kita perhatikan beberapa hal berikut, 

1. Tarbiyah

Alloh berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Isra (17): ayat ke 24

Artinya:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

1. حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ حَمَّادٌ وَلَا أَعْلَمُهُ إِلَّا رَفَعَهُ ثُمَّ قَالَ حَمَّادٌ أُرَاهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهعَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ الْمَلَكُ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أَزُورُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ قَالَ هَلْ لَهُ عَلَيْكَ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ فَإِنِّي يَعْنِي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ *

Artinya:
Seorang laki-laki berkunjung kepada saudaranya di suatu kampung lain, lalu Allah menyediakan pada jalannya Malaikat, kemudian Malaikat itu bertanya kepadanya, “Akan pergi kemana engkau? Ia menjawab, “Aku akan berkunjung kepada saudaraku yang ada di kampung ini karena Allah. Malaikat itu bertanya lagi, “Apa padanya ada suatu ni’mat buatmu yang kamu menjaganya? Ia menjawab, “Tidak, tapi aku mencintainya karena Allah. Malaikat itu berkata, “Sesungguhnya aku utusan Allah padamu, sungguh Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintainya karena Allah.

Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Abdurrahman bin Shahr[2]IV
2Nafi' ibn Rafi'IIIVTsiqat
3Tsabit ibn AslamIIIIIITsiqat
4Hammad ibn SalamahIVIITsiqat
5Affan ibn MuslimVITsiqat
6Ahmad bin HanbalVIMukharrij

3. حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَصَدَّقَ أَحَدٌ بِصَدَقَةٍ مِنْ طَيِّبٍ وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ إِلَّا أَخَذَهَا الرَّحْمَنُ بِيَمِينِهِ وَإِنْ كَانَتْ تَمْرَةً تَرْبُو فِي كَفِّ الرَّحْمَنِ حَتَّى تَكُونَ أَعْظَمَ مِنَ الْجَبَلِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فُلُوَّهُ أَوْ فَصِيلَهُ *
Artinya:
Tidaklah seorang bershadaqah dengan suatu shadaqah yang baik, Allah tidak menerima kecuali yang baik. Allah mengambil dengan tangan-Nya, sekalipun hanya satu biji buah kurma akan bertambah di sisi Allah hingga lebih besar dari gunung seperti seorang dari kamu mengurus anak unta.

Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Abdurrahman bin Shahr[4]IV
2Sa'id ibn YasarIIIVTsiqat
3Sa'id ibn Abi Sa'id al-MuqbiryIIIIIITsiqat
4Laits ibn Sa'idIVIITsiqat
5Qutaibah ibn Sa'id bn JamilVITsiqat
6At-TirmidziVIMukharrij

Dari petunjuk hadits di atas dapat dipahami bahwa tarbiyah merupakan proses pengembangan, pemeliharaan, pengurusan, penyampaian ilmu, pemberian petunjuk, penyempurnaan dan perasaan memiliki bagi anak didik baik jasad, akal, jiwa, potensi, maupun perasaan secara bertahap dan penuh perhatian dan kasih sayang.

2. Ta’lim 

Pendidikan disebut juga dengan ta’lim yang berasal dari kata ‘allama berkonotasi pembelajaran yaitu semacam proses transfer ilmu pengetahuan. Dalam kaitan pendidikan ta’lim dipahami sebagai sebagai proses bimbingan yang dititikberatkan pada aspek peningkatan intelektualitas peserta didik. Proses pembelajaran ta’lim secara simbolis dinyatakan dalam informasi al-Qur’an ketika penciptaan Adam As oleh Allah Swt. Adam As sebagai cikal bakal dari makhluk berperadaban (manusia) menerima pemahaman tentang konsep ilmu pengetahuan langsung dari Allah Swt, sedang dirinya (Adam As) sama sekali kosong.

Q.S. Al-Baqarah (2): 31

Artinya:
Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"

5. حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ قَدِمْنَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ فَلَبِثْنَا عِنْدَهُ نَحْوًا مِنْ عِشْرِينَ لَيْلَةً وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا فَقَالَ لَوْ رَجَعْتُمْ إِلَى بِلَادِكُمْ فَعَلَّمْتُمُوهُمْ مُرُوهُمْ فَلْيُصَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا *

Artinya:
Kalau kalian pulang ke asal daerah kalian, maka ajarkanlah mereka. Suruhlah mereka agar shalat yang ini pada saat yang ini.

Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Malik bin KhuwairitsIV
2Abdullah ibn Zaid ibn 'AmrIIIVTsiqat
3Ayub ibn Abi TamimahIIIIIITsiqat
4Hammad ibn ZaidIVIITsiqat
5Sulaiman ibn HarbVITsiqat
6Al-BukhariVIMukharrij

6. حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسِ قَالَ جَاءَ نَاسٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا أَنِ ابْعَثْ مَعَنَا رِجَالًا يُعَلِّمُونَا الْقُرْآنَ وَالسُّنَّةَ فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ سَبْعِينَ رَجُلًا مِنَ الْأَنْصَارِ يُقَالُ لَهُمُ الْقُرَّاءُ فِيهِمْ خَالِي حَرَامٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَتَدَارَسُونَ بِاللَّيْلِ *
Artinya:
Orang-orang ada yang datang kepada Nabi Saw, lalu berkata, “Utuslah kepada kami beberapa orang yang mengjarkan al-Qur’an dan as-Sunnah kepada kami. Lalu beliaupun mengutus kepada mereka 70 orang lelaki Anshar yang biasa disebut “al-Qurra”, di tengah-tengah mereka “Khali Haram”. Mereka membaca al-Qur’an dan bertadarus di waktu malam.
Penilaian Kualitas Periwayat

Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Anas bn MalikIV
2Tsabit ibn AslamIIIVTsiqat
3Hammad ibn SalamahIIIIIITsiqat
4Affan ibn MuslimIVIITsiqat
5Muhammad ibn HatimVIShaduq
6MuslimVIMukharrij

Dari isyarat hadits di atas dapat dimengerti bahwa ta’lim merupakan pemberitahuan dan penjelasan tentang sesuatu yang meliputi isi dan maksudnya secara berulang-ulang, bertahap, menggunakan metode yang mudah diterima, menuntut aturan tertentu sehingga anak didik mengetahui, memahami dan mengamalkannya.


3. Tadris

Q.S. Ali Imran (3): 79

Artinya:
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah”, akan tetapi (Dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.

7. حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ الْهَمْدَانِيُّ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ص.م. مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ *
Artinya:
Tidaklah suatu kaum berkumpul pada sebuah rumah di antara rumah-rumah Allah sambil membaca kitab Allah dan mengkajinya, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dan mereka diliputi rahmat juga dikelilingi malaikat, dan Allah mencatatnya dalam golongan orang disisinya.

Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Abd Rahman ibn ShahrIVI
2DakwanIIVTsiqat
3Sulaiman ibn MuhranIIIIVTsiqat
4Muhammad ibn KhazimIVIIITsiqat
5Yahya ibn Yahya ibn BakrVIITsiqat
6Yahya ibn Yahya at-Tamimi,VIITsiqat
7MuslimVIIMukharrij

8 حَدَّثَنَا هَارُونُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أَبُو صَخْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُعَتِّبِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ الظَّفَرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَخْرُجُ مِنَ الْكَاهِنَيْنِ رَجُلٌ يَدْرُسُ الْقُرْآنَ دِرَاسَةً لَا يَدْرُسُهَا أَحَدٌ يَكُونُ بَعْدَهُ *
Artinya:
Akan keluar dari golongan peramal seseorang yang membaca al-Qur’an dengan satu bacaan yang tidak pernah ditirukan oleh orang sesudahnya.

Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Abu BurdahIVI
2Mu'tab ibn Abu BurdahIIVMajhul
3Abdullah ibn Mu'tabIIIIVTsiqat
4Hamid ibn ZiyadIVIIIShaduq
5Abdullah ibn WahabVIITsiqat
6Harun ibn Ma'rufVIITsiqat
7Ahmad ibn HanbalVIIMukharrij

Hadits di atas menunjukkan bahwa tadris merupakan upaya menyiapkan anak didik agar dapat membaca, mempelajari dan mengkaji sendiri, yang dilakukan dengan cara guru membacakan, menyebutkan berulang-ulang dan bergiliran, menjelaskan, mengungkap dan mendiskusikan makna yang terkandung di dalamnya sehingga anak didik mengetahui, mengingat, memahami, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

4. Tahdzib

9. حَدَّثَنِي الصَّلْتُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ (وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ) قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيِّ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِي اللَّه عَنْه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهعَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْلُصُ الْمُؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ فَيُحْبَسُونَ عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَيُقَصُّ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا هُذِّبُوا وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الْجَنَّةِ *
Artinya:
Orang-orang beriman akan dikeluarkan dari neraka lalu mereka ditahan pada sebuah tempat di antara surga dan neraka. Maka dibalas untuk sebagian mereka dari sebagiannya lagi kedzaliman-kedzaliman yang pernah terjadi di antara mereka ketika di dunia. Sehingga ketika mereka telah dibersikan dan disucikan, mereka pun diizinkan untuk masuk surga.

Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Sa'id ibn Malik ibn SinanIVI
2Ali ibn DawudIIVTsiqat
3Qatadah ibn Da'amahIIIIVTsiqat
4Sa'id ibn Abi 'UrubahIVIIITsiqat
5Yazid ibn Zurai'VIITsiqat
6As-Shalt ibn MuhammadVIIShaduq
7Al-BukhariVIIMukharrij

Dari hadits di atas dapat diambil pengertian bahwa tahdzib merupakan pembinaan akhlak yang dilakukan guru terhadap anak didik untuk membersihkan perilaku dan hati nurani sesegera mungkin karena adanya suatu penyimpangan atau kekhawatiran akan adanya penyimpangan.

5. Ta’dib 

Pendidikan diistilahkan dengan ta’dib, yang berasal dari kata kerja “addaba” . Kata al-ta’dib diartikan kepada proses mendidik yang lebih tertuju pada pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti peserta didik. Kata ta’dib tidak dijumpai langsung dalam al-Qur’an, tetapi pada tingkat operasional, pendidikan dapat dilihat pada praktek yang dilakukan oleh Rasulullah. Rasul sebagai pendidik agung dalam pandangan pendidikan Islam, sejalan dengan tujuan Allah mengutus beliau kepada manusia yaitu untuk menyempurnakan akhlak.

10. حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا خَالِدٌ حَدَّثَنَا سُهَيْلٌ يَعْنِي ابْنَ أَبِي صَالِحٍ عَنْ سَعِيدٍ الْأَعْشَى قَالَ أَبمو دَاومد وَهُوَ سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مُكْمِلٍ الزُّهْرِيُّ عَنْ أَيُّوبَ ابْنِ بَشِيرٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَالَ ثَلَاثَ بَنَاتٍ فَأَدَّبَهُنَّ وَزَوَّجَهُنَّ وَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ فَلَهُ الْجَنَّةُ *


Artinya:
Barangsiapa yang merawat tiga orang anak perempuan lalu mendidik mereka, menikahkan mereka, dan berbuat baik pada mereka, maka ia akan mendapatkan surga.

Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Sa'id bn MalikIVI
2Ayub ibn BasyirIIVTsiqat
3Sa'id ibn Abd RahmanIIIIVMaqbul
4Syuhail ibn Abi ShalihIVIIIShaduq
5Khalid ibn AbdillahVIITsiqat
6Musaddad ibn MusyarhidVIITsiqat
7Abu DawudVIIMukharrij

11. حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَعْلَى عَنْ نَاصِحٍ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ *

Artinya:
Seorang lelaki yang mendidik puteranya itu lebih baik daripada bershadaqah sebanyak satu sha.


Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1Jabir ibn SamurahIV
2Simak ibn HarbIIIVShaduq
3Nasih ibn AbdillahIIIIIIDhaif[1]
4Yahya ibn Ya'laIVIIDhaif
5Qutaibah ibn Sa'idVITsiqat
6At-TirmidziVIMukharrij

10. حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَّامٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ … لَيْسَ مِنَ اللَّهْوِ إِلَّا ثَلَاثٌ تَأْدِيبُ الرَّجُلِ فَرَسَهُ وَمُلَاعَبَتُهُ أَهْلَهُ وَرَمْيُهُ بِقَوْسِهِ *

Artinya:
Tidak termasuk senda gurau kecuali tiga hal; seseorang yang melatih kudanya, senda guraunya dengan isterinya dan lemparannya dengan busurnya.


Penilaian Kualitas Periwayat


NoNamaUrutan Urutan Penilaian
PeriwayatRawiSanadUlama
1'Uqbah ibn 'AmirIVI
2Khalid ibn ZaidIIVMaqbul
3Mamthur (Abu Sallam)IIIIVTsiqat
4Abd Rahman ibn YazidIVIIITsiqat
5Abdullah ibn al-MubarakVIITsiqat
6Sa'id ibn ManshurVIITsiqat
7Abu DawudVIIMukharrij

Dari isyarat hadits di atas dapat dimengerti bahwa ta’dib merupakan penanaman, pembinaan dan pengokohan akhlak pada diri anak didik dengan cara yang baik agar anak didik berhati bersih dan beramal shaleh.

Untuk Referensinya, anda bisa buka di mathlab istilah pendidikan