Oke, ana langsung saja tulis berikut ini,
56. Maksudnya: memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya.
57. Malaikat Zabaniyah ialah malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka.
58. Yang dimaksud dengan orang yang hendak melarang itu ialah Abu Jahal, yang dilarang itu ialah Rasulullah sendiri. akan tetapi usaha Ini tidak berhasil Karena abu Jahal melihat sesuatu yang menakutkannya. setelah Rasulullah selesai shalat disampaikan orang berita itu kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah mengatakan: “Kalau jadilah abu Jahal berbuat demikian pasti dia akan dibinasakan oleh Malaikat”.
59. Amrullah Ahmad, Metode Dakwah Islam: Sistem, Metode dan Teknik Dakwah (Yogykarta: Masitda, 1986), hlm. 28.
60. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1990), hlm. 143.
61. Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 1.
62. HR. At-Tirmidzi, No. 64
63. Mahmud Ibn Syarif, al-Amtsal fi al-Qur’an (Mesir: Dar al-Ma’arif, 1965), hlm. 8.
Mathlab Metode Pendidikan
64. Taufik Abdullah (ed.), “Sastra”, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Pemikiran dan Peradaban, IV (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, t.t), hlm. 342. Pada abad ke-6 M tercatat dalam sejarah tujuh tokoh penyair terkenal, yaitu; Amr al-Qais, Zuhai bin abi Sulma, Nabig al-Zubayni, Tarafah bin Abd al-Bakri, Amir bin Kultum, Labid bin Rabi’ah dan al-‘Asya. Mereka terkenal sebagai penyair-penyair al-Mu’allaqat (yang digantungkan) karena syair-syair mereka ditulis dan digantungkan pada dindimg Ka’bah walaupun hanya sebatas beberapa bait saja.
65. Al-Imam al-Hafidz Abi ‘Isa Muhammad bin ‘Isa bin Surah al-Tirmidzi, al-Jami’ al-Shahih, IV, (Beirut: Dar al-Fikr, 1978), hlm. 222.
66. Kuntowijoyo, Paradigma Islam, Interpretasi untuk Aksi, (Bandung: Mizan, 1994), hlm. 328.
67. Ibn Mandzur, Lisan al-‘Arab (Beirut: Dar Sadir, t.th.,), hlm. 610.
68. Muhammad Bakr Isma’il, Dirasat fi ‘Ulum al-Qur’an (Kairo: Dar al-Manar, 1991), hlm. 337. Lihat juga Manna al-Qattan, Mabahis fi ‘Ulum al-Qur’an (t.tp.: Mansyurat al-‘Asr al-Hadis, 1973), hlm, 282. Muhammad Ahmad Ma’bad, Nafahat min ‘Ulum al-Qur’an (t.tp.: Dar al-Salam, 1996), hlm. 110.
69. Abi al-Husain Ahmad bin Faris bin Zakariyya, Mujmal al-Lugah (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1986), hlm. 823.
70. Hissi ialah sesuatu yang dapat dirasakan oleh salah satu panca indera, sedangkan Aqli (al-Ma’qulat) ialah sesuatu yang tidak dapat diraba oleh panca indera seperti halnya mati, hidup, cerdas, ilmu. Yang termasuk kategori Aqli adalah khayyali dan wahmi (khayalan dan angan-angan). Lihat ‘Abd al-Rahman al-Akhdari, al-Jauhar al-Maknun (t.tp.: Syirkah al-Nur Asiya, t.t), hlm. 135.
71. Badr al-Din Muhammad bin ‘Abdullah al-Zarkasyi, al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur’an (Kairo: Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyyah, t.t), hlm. 490.
72. Al-Ragib al-Asfahani, Mu’jam Mufradat Alfadz al-Qur’an (Beirut: Dar al-Fikr, t.t), hlm. 482.
73. ‘Abd al-Qahir al-Jurjani, Asrar al-Balaghah fi Ilmi al-Bayan (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1988), hlm. 177.
74. HR. At-Tirmidzi, No. 1851
75. HR. Ahmad, No. 3991
76. HR. Al-Bukhari, No. 1959
77. HR. Abu Dawud, No. 4199
78. HR. Al-Bukhari, No. 5984
79. HR. Muslim, No. 2380
80. HR. Muslim
81. HR. Muslim, No. 82
82. HR. Ahmad, No. 6288
83. HR. Tirmidzi, No. 372
84. HR. Al-Bukhari, No. 3184
Nah itulah reperensi yang mungkin anda cari-cari, semoga bermanfaat, dan pastinya pada artikel ana ini masih banyak salah dan kekurangannya, untuk itu ana sarankan dan mohon kepada anda untuk menyimpan keritik dan saran di kolom komentar yang telah tersedia.
Nah itulah reperensi yang mungkin anda cari-cari, semoga bermanfaat, dan pastinya pada artikel ana ini masih banyak salah dan kekurangannya, untuk itu ana sarankan dan mohon kepada anda untuk menyimpan keritik dan saran di kolom komentar yang telah tersedia.
