Masalah yang terjadi perihal mengamalkan hadits do'if memang sudah biasa terlihat dan terasa di kalangan ummat, namun demikian kita tidak sepatutnya menyalahkan satu sama lain, yang harus kita ketahui adalah, bagaimana sikap kita dalam memahaminya, sehingga tidak menimbulkan terjadinya salah faham.
Oleh karena itu, mari kita dengan seksama, menela'ah hal ini dengan membaca bagaimana pendapat-pendapat para ulama yang mereka itu rela mengorbankan pikirannya untuk ummat di masa yang akan datang, khususnya kita sebagai ummat akhir zaman. Baik, kita fahami saja langsung pendapat-pendapat para ulama sebagai berikut :
Pertama : Menurut Mazhab Maliki
فَقَدْ اتَّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى جَوَازِ الْعَمَلِ بِالْحَدِيثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ وَاغْتِنَامًا لِلثَّوَابِ الْوَارِدِ
Para ulama sepakat bahwa mengamalkan hadits lemah itu boleh dengan mengutamakan sedekah dan mendapat pahala/motivasi (Mawahib AlJalil, 1/56)
Kedua : Menurut Mazhab Syafi'i
وقد قدمنا اتفاق العلماء علي العمل بالحديث الضعيف في فضائل الاعمال دون الحلال والحرام وهذا من نحو فضائل الاعمال
Kami telah menyatakan persetujuan para ulama untuk mempraktekkan hadits yang lemah dalam kaitannya dengan keutamaan sedekah, bukan hukum Halal dan Haram (AlMajmu' 3/248)
Ketiga : Menurut Mazhab Hanbali
( فَلَا بَأْسَ ، لِجَوَازِ الْعَمَلِ بِالْحَدِيثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ ) . قَالَ الشَّيْخُ تَقِيُّ الدِّينِ : الْعَمَلُ بِالْخَبَرِ الضَّعِيفِ ، بِمَعْنَى : أَنَّ النَّفْسَ تَرْجُو ذَلِكَ الثَّوَابَ ، أَوْ تَخَافُ ذَلِكَ الْعِقَابَ . وَمِثْلُهُ : التَّرْغِيبُ وَالتَّرْهِيبُ وَالْمَنَامَاتِ
Dibolehkan mengamalkan hadits yang lemah atas dasar sedekah. Syekh Taqiyuddin berkata, “Artinya seseorang menginginkan pahala dan takut dosa. Begitu juga motivasi beribadah dan dorongan menjauhi dosa.” (Mathalib Uli AnNuha, 23/3)
Keempat : Menurut Imam al-Bukhari
Mengamalkan Hadits Dlo'if Menurut Riwayat Al-Bukhori
Ada sebagian yang alergi hadis lemah ketika berdebat dengan Imam al-Bukhaari yang menulis kitab Shahih al-Bukhaari. Faktanya tidak, buktinya adalah sebagai berikut:
روى له البخاري ثلاث احاديث ثالثها في الرقاق .... وكأن البخاري لم يشدد فيه لكونه من احاديث الترغيب والترهيب
Al-Bukhari meriwayatkan hingga 3 hadits dari Thafawi, salah satunya berkaitan dengan moralitas ... Tampaknya Bukhari tidak memperlakukan Thafawi terlalu keras karena itu adalah masalah motivasi hadits untuk beribadah dan dorongan untuk menjauh dari untuk menjauhkan diri dari dosa (Hady AsSari, 2/162)
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ: اﺣﻔﻆ ﻣﺌﺔ ﺃﻟﻒ ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﻭﻣﺎﺋﺘﻲ ﺃﻟﻒ ﺣﺪﻳﺚ ﻏﻴﺮ ﺻﺤﻴﺢ
Al-Bukhari berkata: “Aku telah hafal 100.000 hadits shahih dan 200.000 hadits lemah” (Faidl AlQadir 1/17)
Apakah ada keterangan lain Tentang Mengamalkan Hadits Do'if
Selain kitab Shahih al-Bukhari, Imam al-Bukhari juga memiliki beberapa kitab lain seperti AtTarikh baik Kabir atau Shaghir serta kitab Adab AlMufrad. Dalam kitab tersebut, Imam al-Bukhari masih memuat hadits-hadits yang lemah.
“Sesungguhnya ada sekelompok ulama yang telah memutuskan bahwa hadits yang lemah tidak boleh diamalkan atau disamakan dengan hadits palsu. Tapi kami telah mengikuti kebanyakan ulama selama ribuan tahun, ”katanya.
0 komentar
Posting Komentar